Kamis, 08 Desember 2011

Masjid Asy-Syarief Lestarikan Tradisi Pengusapan Anak Yatim


Masjid Asy-Syarief Lestarikan Tradisi Usap Kepala Anak Yatim


ASYARIEF-  Masjid Asyarief di Dusun Canga’an, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur melestarikan tradisi mengusap kepala anak yatim piatu di wilayah tersebut setiap 10 Muharam.
"Tradisi mengusap kepala anak yatim piatu di Masjid Asy-Syarief ini dilaksanakan setiap tahun pada 10 Muharam dan sekarang bertepatan dengan Selasa, 6 Desember 2011. Tradisi ini telah dilaksanaan selama bertahun – tahun.
Pada 2011 yatim piatu yang mendapat santuanan sebanyak 68 anak dan dihadiri sekitar 1.000 masyarakat  laki-laki maupun perempuan berasal dari Dusun Canga’an Desa Genteng Wetan..
Tradisi usap kepala anak yatim piatu diawali dengan pengajian yang disampaikan oleh Ust. Abdulloh Mujib.
Usai pengajian, ribuan pengunjung pengajian tersebut secara bergiliran mengusap kepala anak yatim dan kemudian memasukkan uang yang ditaruh di omplong-omplong yang telah disediakan lalu oleh panitia diambil untuk dihitung pendapatanya lalu dibagi rata.
Selain mendapat uang sumbangan tersebut, anak yatim piatu juga memperoleh bingkisan dari beberapa donatur berupa makanan kecil dan Songkok bagi yang laki-laki.
"Semua uang sumbangan dari hadirin diberikan kepada anak yatim piatu, tidak ada potongan apapun.

Dalam pengusapan anak yatim dapat sumbangan uang sebanyak  pada hari itu juga mendapat :
Rp 19.380.000,- (Sembilan belas juta tiga ratus delapan puluh ribu rupiah)

Pembagian sumbangan untuk anak yatim dibuat seadil-adilnya dan harus sama atau rata.
Anak yatim per anak mendapat  santunan Rp 285.000,- (Delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah)

68 anak x Rp 285.000,- = Rp 19.380.000,- (Sembilan belas juta tiga ratus delapan puluh ribu rupiah)

Setelah acara pengusapan anak yatim di Masjid Asy-Syarief anak-anak yatim melanjutkan pengusapan di Ky. Abdullah (Yai Wo) untuk mendapatkan santunan sendiri.

Pada dasarnya Masyarakat Canga’an kepada anak-anak yatim sangat peduli karena pada waktu pengusapan anak yatim pihak panitia tidak meminta-minta ke jalan-jalan maupun ke rumah-rumah untuk meminta bantuan, Masyarakat Canga’an datang sendiri ke Masjid untuk memberikan sumbangan santunan dan pengusapan kepala kepada anak-anak yatim.

Kami sebagai panitia mengucapkan terima kasih atas partisipasi masyarakat Canga’an yang peduli sama-sama untuk mengurus anak yatim, mudah-mudah amal Bapak untuk anak yatim diterima oleh Allah, dan akan dibalas amal kebaikannya di kemudian hari. Amin.

Di bawah ini foto kegiatan pada waktu pengusapan anak yatim :




























 


2 komentar:

  1. panen, itu mngkn kata sederhana yng mnggambarkan anak-anak yatim muslim pd tanggal 10 muharram.ya, mereka mendapat sodaqoh (sangu)dari warga muslim lain. tak terkecuali d dusun cangaan. menggembirakan hati anak yang butuh akan sosok ayah yang biasanya tidak hnya mencukupi kasih sayang batin, tapi jga mencukupi kebutuhan pada masa belajarnya. dan ini dicontohkan oleh rasulullah. hal baik yang harus terus dilestarikan, karena di daerah lain, gaung acara ini tidak begitu menggema. alahmadulillah di dusun cangaan ini nasib anak yatim bisa dikatakn lebih baik drpd di daerah lain, selain acara tahunan ini, tiap minggunya mereka mendapat jatah dari masyrakat, dan ketika butuh perlengkapan sekolah dan mngkin ada yang sakit mereka mendapat pelayanan yang diharapkan. trmksh para pengurus yatim dan para dermawan, terus berjuang, semoga amal kita bersama diterima oleh Allah, amin..

    BalasHapus
  2. boooooooooooooosssssssssss ada 1 pertanyaan q kapan cangaan bisa jadi satu

    BalasHapus